Clickbait di Media Sosial dan Rendahnya Tingkat Literasi Masyarakat

24 July 2023


Oleh: Deni Nursamsi
Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari banyak orang. Akses mudah ke informasi, berita, dan konten menarik telah menjadikan media sosial sebagai sumber informasi utama bagi banyak orang. Namun, di tengah rendahnya tingkat literasi masyarakat, muncul fenomena clickbait yang membawa bahaya tersendiri bagi pemahaman yang benar dan mendalam terhadap informasi.
Apa itu Clickbait?
Clickbait adalah strategi yang digunakan dalam judul atau cuplikan konten untuk menarik perhatian pembaca dan mendorong mereka untuk mengklik atau membuka konten tersebut. Konten clickbait seringkali dikemas dengan judul yang menarik, sensasional, atau kontroversial, tetapi tidak selalu mencerminkan isi konten yang sebenarnya. Clickbait sering digunakan untuk meningkatkan jumlah klik atau kunjungan ke suatu situs web atau platform media sosial guna meningkatkan pendapatan melalui iklan.
Bahaya Clickbait di Tengah Rendahnya Tingkat Literasi Masyarakat:

  1. Penyebaran Informasi Tidak Akurat: Clickbait seringkali menggunakan judul yang menarik namun tidak akurat atau bahkan menyesatkan. Banyak orang yang terjebak dengan judul clickbait dan membagikan informasi yang sebenarnya tidak benar tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu.
  2. Pengaruh Emosional yang Berlebihan: Strategi clickbait sering menggunakan unsur emosional untuk menarik perhatian, seperti judul yang menimbulkan rasa marah, takut, atau penasaran. Hal ini dapat mempengaruhi penilaian rasional dan analisis yang mendalam terhadap informasi.
  3. Kurangnya Konteks dan Analisis: Clickbait seringkali tidak memberikan konteks yang cukup untuk pemahaman menyeluruh. Informasi yang disajikan dalam bentuk clickbait mungkin tidak memberikan informasi yang lengkap dan mendalam tentang suatu topik.
  4. Minimnya Keterlibatan Pemikiran Kritis: Clickbait cenderung mengarahkan pembaca untuk berpikir dangkal dan hanya mengandalkan judul menarik tanpa memeriksa konten secara lebih mendalam. Hal ini dapat mengurangi keterlibatan pemikiran kritis dalam proses membaca dan memahami informasi.
  5. Penyebaran Hoaks dan Misinformasi: Clickbait seringkali menjadi media penyebaran hoaks dan informasi yang tidak akurat. Keterbatasan karakter atau cuplikan dalam clickbait tidak selalu memungkinkan untuk menyampaikan informasi secara menyeluruh, sehingga informasi yang tidak benar atau menyesatkan dengan cepat menyebar di media sosial.
    Menghadapi Bahaya Clickbait:
    Mengatasi bahaya clickbait memerlukan kesadaran dan pemahaman yang lebih mendalam dari masyarakat terkait strategi ini. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
  6. Selalu Verifikasi Informasi: Selalu verifikasi informasi sebelum mempercayainya atau membagikannya. Periksa sumber informasi dan cari informasi tambahan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
  7. Berlangganan Sumber Berita Terpercaya: Berlangganan dan mengikuti sumber berita dan konten yang kredibel dan terpercaya. Sumber-sumber ini cenderung memberikan informasi yang akurat dan berbobot.
  8. Berlatih Pemikiran Kritis: Berlatih pemikiran kritis dan mencari informasi dari berbagai sumber sebelum mengambil kesimpulan. Jangan terburu-buru menilai berita berdasarkan judul atau cuplikan semata.
  9. Diskusi dan Dialog yang Berbobot: Berpartisipasi dalam diskusi dan dialog yang berbobot tentang topik-topik yang relevan. Diskusi dengan orang lain dapat membantu memperluas pemahaman dan sudut pandang yang beragam.
  10. Ajarkan Literasi Media: Pendidikan dan pemahaman mengenai literasi media menjadi sangat penting untuk mengajarkan masyarakat cara yang benar dalam mengonsumsi informasi di media sosial.
    Kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya clickbait akan membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan literasi di media sosial. Dengan meningkatkan literasi dan kritisisme terhadap informasi yang disajikan, masyarakat dapat memahami informasi dengan lebih baik dan menghindari terjebak dalam clickbait atau informasi yang menyesatkan.